Tembakdalam69
Mingguqq Mingguqq 126domino M88Domino Ceritabokep88

Senangnya Cerita Meseum dalam hidupku

Tembakdalam69.blogspot.com, Cerita Mesum - Senangnya cerita mesum dalam hidupku. Aku mengenal yang namanya perempuan dari ketika kecil, kakakku seorang wanita, kedua adikku wanita, ibuku wanita, hehehe. serta pembantuku juga seorang perempuan. Kuakui segala kenakalanku masa saya kecil. saya suka mengintip pembantuku masa mandi, menatap mereka menyabuni “susu”-nya, serta kadang melenguh saat jari-jarinya menggosok kemaluannya.

Dan saat saya duduk di bangku kelas satu SMP, saya pertama kali mengerti yang namanya ejakulasi, ketika secara tidak sengaja saya menggesek-gesekkan batang kemaluanku ke lantai bersetara dengan mengintip lipatan kemaluan pembantuku yang sedang tidur dari celah di bawah pintu, konyol. tetapi kuakui itu. saya mencoba merangsang diriku tiap hari dengan memakai BH kakakku, melipat batang kemaluanku ke dalam pahaku, serta menggesek-gesekkannya ke guling bersetara dengan tiduran. Oh, saya belum tahu yang namanya persetubuhan, cuma saja perbuatan itu membuatku merasa enak, terlebih jika ketika ejakulasi.

Senangnya Cerita Meseum dalam hidupku
Senangnya Cerita Meseum dalam hidupku

Cerita Mesum Aku mengenal yang namanya masturbasi dari teman-teman, dipegang, terus di tarik begini. begitu. serta jelas jelas nikmat sekali, jadi saya mulai memakaikan tanganku saat mengintip serta menikmati bulu-bulu kemaluan pembantuku saat mandi. bisa jadi yang paling berkesan adalah ketika saya mengintip kakakku sendiri (hohoho) lewat celah jendela, sehabis dia mandi serta masuk kamar.

Ahh, kuintip dia melepas handuknya, mengagumi pribadinya di depan cermin. Ohh. baru kali ini kulihat badan dewasa kakakku (yang kebetulan jelas jelas cantik, banyak penggemarnya), disamping kenangan waktu kecil saat kami masih oke-oke saja mandi bersama. dengan tidak berasa kupegangi kemaluanku yag menegang saat ia berbaring di tempat tidur, memegangi puting-puting susunya, serta mengangkat kepalanya saat ujung batere itu bergerak-gerak di lubang kemaluannya. “Hkk. nngg”. kunikmati tiap gerakannya, bersetara dengan menggoyangkan batang kemaluanku serta menarik-nariknya. Ahh. kutarik napas lega serta kuseka keringat dingin penuh dosa di pelipisku ketika saya ejakulasi, seiring dengan turunnya pantat kakakku yang lebih awal mengejang-ngejang tidak karuan.

Semenjak saat itu, saya menjadi ketagihan buat bermasturbasi, bisa jadi tiga-empat kali sehari. serta pergaulanku dengan teman-temanku membagikan kesempatan bagiku buat menikmati adegan porno dari video (beta), yang entah dari mana kasetnya. Sehingga imajinasiku menggila tiap melaksanakan masturbasi. dengan tidak kusadari bisa jadi saya perlahan menjadi seorang maniak seks. Lagi pula itu julukan teman-teman yang mengenalku sekarang, hohoho. penjahat kelamin?

Akhirnya saya berhasil mengujinya ketika saya berkenalan dengan seorang cewek cantik bernama Enni, saat itu saya kelas tiga SMP. Perkenalanku dengan gadis cantik itu memperoleh beragam halangan, baik dari teman-teman (yang sirik), keluarga kami (karena perbedaan religi), serta jelas saja saja para sainganku (kebetulan Enni sendiri ialah seorang cewek idola). Hohoho. masih kuingat saat sepatunya mendadak terlempar ke kepalaku saat sedang enak-enak duduk, sakit memang, tetapi toh adanya manfaatnya, hehehe. Jadi, saya berkenalan dengannya. Kami mengakrabkan diri serta saya sempat merasa amat bangga ketika akhirnya ia menerimaku menjadi kekasihnya, saat itu bertepatan dengan pembagian STTB, hehehe. serta yang paling menggembirakan, nyatanya saya satu SMU dengannya, serta satu kelas pula, alamak! Betapa beruntungnya aku.

Kami berdua masih sama-sama polos dalam Perihal bercinta, bisa jadi itu yang bikin segalanya menjadi gampang. Dalam tempo tiga bulan saya berhasil mencium bibirnya, eh. nikmat serta lembut. Itu ciumanku yang pertama, hahaha. bergetar. bergetar. Bayangan akan kelembutan bibirnya membuatku terangsang tiap malam, makin liar menggosokkan kemaluanku ke guling, membayangkan badannya yang dengan tidak pakaian menggeliat layaknya di film porno saat kumasukkan batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya, ahh. ahh. ahh. kurasakan saya hampir gila pasal nafsuku. Lalu, dengan sembunyi-sembunyi kunaiki mobil papaku, serta kuajak dia berputar-putar keliling kota, cuma sebentar-sebentar, serta jelas saja saja saya berkompromi dulu dengan sopirku. Akhirnya saya memperoleh “SIM-beli” sehabis merengek-rengek setengah mampus di kaki papaku. serta saya mulai memanage rencana kaya gimana saya dapat menikmati badan kekasihku, alih alih cuma bibirnya, lagipula batang kemaluanku menuntut terus setiap waktu.

Baca Juga : Kisah Bercinta Dengan Gadis Penyanyi Cafe

Baca Juga : Adik Tiriku Mesin Pemuas Nafsu Birahiku

Jadi pertama kuajak ia berputar-putar sekeliling kota, alasannya buat merayakan SIM-ku. serta kucoba mencium bibirnya di dalam mobil ketika kami berhenti di sesuatu jalan raya, eh. dia tak menolak. Yah, sesuatu petanda yang bagus. oke. sebagian hari kemudian, saya mulai agresif mengajaknya jalan-jalan, sampai akhirnya saya berani mengajaknya ke jalan tol di sesuatu malam Minggu. Kami berhenti di peristirahatan tol Surabaya-Gempol. Kumatikan mesin, serta kucium bibirnya yang lembut. Ia setara sekali tak meronta ketika saya meremas-remas buah dadanya yang lumayan besar di telapak tanganku, serta ketika kubuka bajunya, menelanjangi area atasnya, alangkah enak kurasakan menciumi puting susunya yang kecil yang kencang, nafasnya yang melenguh serta mengerang memperbanyak kenikmatan yang kurasakan, “adikku” berdiri tegak siap tempur, tetapi kutahan saja, pasal saya takut ia akan menamparku bila saya melangkah terlampau jauh. Jadi kugesek-gesekkan saja kemaluanku ke pinggiran kursi sampai ejakulasi. serta sepanjang itu dia tak menolak setara sekali, bahkan terkesan pasrah serta menikmati. Dia bahkan sempat berikan wanti-wanti, “Ray. jangan cerita-cerita okay?” Oh. jelas saja tak dengan memakaikan namanya serta namaku yang asli, hohoho.

Nah, hari-hari berikutnya, pasal ia tak pernah menolak, jadi saya pun mulai berani melepaskan baju atasku, menikmati kehangatan dadanya di dadaku bersetara dengan menciumi bibir serta telinganya. Mmm. nikmat sekali kurasakan saat itu. Kami mulai biasa melaksanakan embracement di rumahnya, rumahku, dalam mobil serta dimanapun tempat yang kami bisa. Sampai akhirnya kami kelas 2. Saat itu saya mulai mengenal yang namanya pil “koplo”, serta pasal saya anak band, jadinya pil setan itu menjadi konsumsi wajibku sebelum manggung, ah kurindukan saat-saat “sakauw”. Efeknya, saya menjadi lebih liar, lagipula Enni setara sekali tak tahu saya mengkonsumsi obat-obatan. Dia cuma bingung menatap prestasiku yang memburuk 23 rank saat cawu 1, serta kubilang saja pasal papa serta mama ribut melulu. Toh dia percaya.

Suatu saat, ketika kami pulang sekolah (siang), kuajak dia mampir di Wendy’s. Kami makan, serta setelah itu layaknya biasa berputar-putar menelusuri tempat. Akhirnya saya memberhentikan mobilku di sesuatu jalanan yang lumayan sepi di dekat Kenjeran. Ah, saya sih bersyukur saja pasal kaca mobilku gelap, hehehe. jadi, kubuka baju serta behanya, menikmati puting-puting “susu”-nya layaknya biasa, bersetara dengan sesekali meremas serta menggigit. Nafasnya mendengus-dengus. Kuajak ia pindah ke bangku belakang. Enni rujukan oleh saja. Kuteruskan hisapanku di “susu”-nya, serta ketika kumasukkan tanganku ke dalam roknya, ia cuma diam serta merasa kecewa.

Kutarik celana dalamnya ke bawah, bersetara dengan kuciumi bibirnya yang terbuka. Enni mengerang lirih saat kusentuh kemaluannya yang basah. saya berupaya mendudukkan diriku di sebelahnya, mengangkat roknya serta membuka pahanya, buat yang pertama kalinya saya menatap kemaluan seorang perempuan di depan mataku, bentuknya indah sekali, lain hal dengan yang di film-film porno. Kulihat wajahnya memerah serta matanya memandangku bertanya-tanya. “Aku tahu kaya gimana membuatmu enak”. bisikku lirih sok tahu. Kulihat Enni cuma diam saja, jadi kutahan pahanya ke sandaran jok belakang, serta kuletakkan telapak tanganku menutupi liang kemaluannya. Enni mengerang-erang saat kugosok-gosok bibir kemaluannya dengan telapak tanganku, “Ahh. hahh. ahh”. saya juga makin bernafsu, persis layaknya di film, pikirku saat itu. cuma saja, buat menjilat saya belum berani, jijik.

Jadi kuteruskan saja menggosok-gosok kemaluannya, kadang cepat, kadang lambat, “Ahh. ahh. khh. hh”. Enni mengerang-erang, tangannya menjambret kain bajuku yang terbuka, menarik-nariknya. “Aaahh”. kurasakan tanganku amat basah, pahanya bergerak-gerak membuka serta mengcover. saya pun menghentikan tanganku sejenak, menatap serta menikmati wajahnya yang memerah serta nafasnya yang terengah-engah. Eh. dia justru berkata, “Gantian. saya ingin lihat memiliki kamu!” Oh God, hahahaha. sure, serta kubuka celanaku berikut celana dalam yang menempel di pantatku. Enni memperhatikan dengan seksama “burung”-ku yang tegang serta bergerak-gerak di depannya. “Duduk”. kataku sedikit memerintah. Kugamit jemarinya serta kuletakkan di batang kemaluanku, Enni memegangnya tetapi dia diam saja, “Salah. Begini loh!” kutunjukkan metode melaksanakan masturbasi padanya, serta. damm it! it feels soo good. Kurasakan telapak tangannya menggenggam batang kemaluanku serta menarik-nariknya, enak.

Kumasukkan lagi tanganku ke dalam roknya, membuka pahanya serta menggosok bibir kemaluannya, “Ahh. hh. uhh. ahh”. kami mengerang serta merasa kecewa bersamaan, kucium bibirnya serta mengalami lidahnya bergerak liar. “Ahh. mm. hh. ahh. nikmat sekali”. kugerak-gerakkan pantatku ke depan berikan respon terhadap gerakan tangannya serta akhirnya spermaku keluar tentang sandaran kursi. Kami terdiam sejenak, menatap cairan kental putih yang menempel di kain sandaran kursi di depan kami. “Iyakh”. kudengar ia berkata serta kami sama-sama tertawa. Kukecup bibirnya, mengambil tissue buat membersihkan tangannya serta kain pembungkus sandaran kursi itu tentunya. lantas kami pulang.

Hari-hari berikutnya kami makin kerap melaksanakan Perihal mirip di tempat-tempat yang telah kusebutkan di atas, oh jalan tol merupakan tempat idola kami, hehehe. saya makin tenggelam dalam kenikmatanku pada obat-obatan, saya mulai mengenal heroin, yang amat enak apabila ditorehkan dalam luka-luka sayat di tanganku, serta juga valium, yang memicu bekas bintik-bintik hitam di pangkal lenganku. Ah, akhirnya Enni curiga menatap keaktifanku yang makin liar di group bandku, serta keadaan tubuhku yang mengurus, pelajaranku yang senantiasa kuakhiri dengan tidur. serta itulah yang memacunya buat meninggalkanku serta beralih ke lelaki lain yang telah kuliah.

Perihal itu dilakukannya saat saya berangkat ke New York sepanjang tiga bulan buat penelitian banding (kebetulan saya lumayan jago dalam sastra Inggris)
Waktu saya mengetahuinya saya sempat mengamuk habis, hampir saja saya ke kampus si cowok buat menawurnya bersama teman-temanku, namun kubatalkan mengingat betapa konyolnya saya buat marah cuma gara-gara seorang perempuan. Jadi kuputuskan buat pulang perang dengan membawa oleh-oleh berharga. Kutelepon ke rumahnya, memintanya sudi menemuiku buat yang terakhir kalinya. Enni menemuiku malam itu, serta langsung kucium bibirnya bersetara dengan membisikkan kata-kata kerinduan serta betapa saya tidak sanggup kehilangan dia, serta bisa jadi pasal kenangan berseksual-ria denganku (atau bisa jadi pasal saya cinta pertamanya) membuatnya pasrah saat kupegangi payudaranya serta meremas-remas kemaluannya dari susunan celana ketatnya. Ah, kebetulan saat itu kedua orangtuanya sedang berangkat menghadiri pernikahan, sementara kakaknya saat itu telah kembali ke Bandung buat menangani kuliahnya, jadi saya merasa bebas-bebas saja. Jadi kurangsang dia dengan segenap kemampuanku, kubelai buah dadanya dengan lembut, menciumi wajahnya, lehernya tengkuknya, memasukkan jariku ke dalam celananya, memainkan liang kemaluannya di jariku, bikin nafasnya memburu serta terengah-engah, “Ahh. ahh. uh. ngg”. saya mengalami nafsuku mulai naik ke ubun-ubun ketika tangannya menyelip di lipatan celanaku serta bergerak-gerak di batang kemaluanku yang menegang hebat.

Aku cukup kaget ketika seketika ia melepaskanku, menangis, saya bingung. lantas ia bangkit berdiri, menuju ke ruang tengah rumahnya serta telunjuknya memanggilku mengikutinya. Oh God, hohohoho. Kami bergulingan di tempat tidurnya yang lebar, kuciumi semua wajahnya, lehernya, kupingnya, dagunya, serta kuhisap puting “susu”-nya penuh nafsu, kuangkat pakaiannya melalui kepalanya, “Ahh. uhh. argg”. kurasakan kenikmatan batang kemaluanku menekan-nekan liang kemaluannya dari balik baju kami. Kubuang BH-nya entah kemana. Kubuka bajuku, menempelkannya di payudaranya, mengalami kenikmatan serta kehangatannya. Kuciumi bibirnya dengan lebih bernafsu. Kuraih celana ketatnya yang pendek serta kutarik, kulepas berikut celana dalamnya, kupegangi serta kuraba kemaluannya yang basah. Pahanya bergerak-gerak menggesek-gesek batang kemaluanku yang masih terbungkus, serta kubuka celanaku cepat-cepat. Kurasakan paha telanjangnya menekan batang kemaluanku. Tangannya meraih batang kemaluanku serta memainkannya dengan gerakan yang membuatku terengah-engah menahan nikmat, “ahh. ahh. ahhhh”. akhirnya kuangkat badan telanjangku ke atasnya, serta menempelkan batang kemaluanku di liang kemaluannya. “Ahh. gila. kenikmatan ini. ahh”. kudengar ia menyebut-nyebut namaku dengan lirih ketika pinggulku bergerak-gerak serta menggesek bibir-bibir kemaluannya ke atas serta ke bawah, ahh

Kucium bibirnya dengan lebih bernafsu, kujatuhkan semua tubuhku menindihnya, mengalami tekanan buah dadanya yang berkeringat di kulitku, kugoyang-goyang pinggulku ke atas serta ke bawah, “Ahh. ahh”. ke samping ke depan, “Aahh. ah. ah”. mengalami tiap kenikmatan gesekanku serta pelukan pahanya di pantatku tiap saya bergerak ke samping, “Ahk. ahk”. Akhirnya kubenamkan bibirku di bibirnya serta menekan pantatku sekuat energi ketika nafsuku tidak terkontrol lagi serta menyemburkan spermaku melalui serta membasahi permukaan perutnya, Ahh. hah”. nafasku terengah-engah penuh kenikmatan, pelukannya mengencang di punggung serta pinggangku. Pantatnya menekan batang kemaluanku kuat-kuat. “Aahh. nikmatnya”. baru kali ini kurasakan nikmatnya melaksanakan petting.

Aku bangkit berdiri, memakai pakaianku yang berserakan di lantai, serta membantunya berpakaian, lantas melangkah kembali ke ruang tamu. “Ray. jangan teruskan memakai obat-obatan”. saya mengangguk. serta itulah kata terakhir yang kudengar dari bibirnya sesaat sebelum kurelakan dia pergi dari sisiku. Dengan perjuangan yang keras sepanjang sebagian minggu, saya berhasil menghentikan kecanduanku terhadap obat-obatan di sesuatu pusat rehabilitasi di Lawang. Memang, sehabis ia telah menjadi pacar orang lain, yang notabene direstui orangtuanya. Namun tidak jarang kami melaksanakan pertemuan rahasia serta melaksanakan petting. Namanya juga cinta pertama
Sampai akhirnya ia mambantuku menembus UMPTN, serta jarak kami terpisah amat jauh sekarang. Ahh Enni, senantiasa mulutku mendesah mengingat kenangan cinta pertamaku. Terakhir saya berjumpa dengannya Januari 2000, kami melaksanakan petting lagi di sesuatu wisma di kota dimana ia kuliah. Sampai sekarang, saya belum menemuinya lagi. bisa jadi kalau ketemu. hohohoho. ah, kekasihku, cintaku. tetapi pengalaman-pengalaman seru dengannya membuatku ketagihan setengah mati, serta bayangkan saja bila saya sesegera mungkin menunggu setahun sekali buat petting, woah. what a waste of time. huh? Jadi saya mulai menaikkan kelasku menjadi perayu wanita

Hampir dua kali seminggu saya melaksanakan petting, bukan bersetubuh tentunya, pasal saya masih cari survive serta saya paling benci yang namanya perek atau pelacur, cuma bawa penyakit. Oh. saya kehilangan keperjakaanku saat saya melaksanakan kaitan dengan seorang gadis pecandu sabu-sabu yang kujumpai sedang menangis di pinggir jalan pasal ditinggal teman-temannya ke diskotik. Wah. lagi-lagi saya beruntung, ketika ia mengajakku bercinta, saya mengiyakannya pasal secukupnya kepingin tahu serta nyatanya si gadis itu masih PERAWAN! Oh God, mercy on me, saat kulihat noda darah berceceran di kasurku, hohohoho. dalam kondisi “fly” bisa jadi ia tidak sadar mengajakku, orang yang baru ia kenal buat bercinta hahaha. serta kuantar dia pulang ke sekitar wilayah makam Banteng, masih dalam kondisi bingung. Jahat memang, tetapi masih sempat kuhadiahkan sesuatu kecupan di keningnya. dari ketika itu saya bikin keputusan buat tak berkaitan seksual dulu, pasal rasanya toh begitu-begitu saja, benar layaknya kata orang, yang nikmat itu pemanasannya, hahaha, lagipula saya telah pernah mencicipi perawan, hehehe. serta nikmat gila, jadi saya berambisi memperoleh perawan sejumlah bisa jadi dengan tidak sesegera mungkin bertanggungjawab. Bajingan? okeh, terserah

Mungkin kalian akan banyak belajar dariku kaya gimana metode menemukan perawan dengan tidak sesegera mungkin terbebani tanggungjawab. Hohohohoho. secukupnya informasi, saya senantiasa memakaikan metode yang aneh-aneh serta jumlah kini telah 13 gadis kuperawani dengan tidak sepengetahuan mereka. metodenya. hohoho. nanti kukasih tahu. Kebetulan saya memiliki kisah menarik mengenai cewek yang bernama Kirani, yang baru-baru saja mendaftarkan diri menjadi korbanku. bisa jadi sebagian hari lagi kupostkan.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to " Senangnya Cerita Meseum dalam hidupku "

Posting Komentar