Tembakdalam69
Mingguqq Mingguqq 126domino M88Domino Ceritabokep88

Cerita Sex Siswi SMA memiliki Memek montok

Tembakdalam69.blogspot.com, Cerita Sex - Cerita Sex Siswi SMA memiliki Memek montok. Pagi itu, sinar matahari belum dapat mengusir embun putih yang menyelimuti sesuatu villa mewah di kawasan Puncak Pass. sebagian gerombol embun masih terlihat melayang-layang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masih berwarna putih tertutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih basah.

Cerita Sex Siswi SMA memiliki Memek montok
Cerita Sex Siswi SMA memiliki Memek montok

 
Cerita Sex Di dalam bathtub yang berisi air hangat, Theo serta Debby duduk berendam bersetara dengan berpelukan mesra. Gadis itu duduk di atas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, serta ia pun mengalami tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.
 
Pelukan mereka amat erat hingga dada mereka saling menekan satu setara lain. Sesekali Debby menahan nafas ketika menggeliatkan badannya. Dadanya yang menggeliat mengakibatkan puting buah dadanya mengalirkan birahi ke sekujur badannya. Puting itu makin mengeras sehabis sebagian kali bergesekan dengan dada Theo yang licin dipenuhi buih-buih sabun.
 
Pangkal pahanya yang terendam air hangat berasa membuang birahi ketika batang kemaluan lelaki itu menyentuh vagina sempit nya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung hingga ke leher Theo. bersetara dengan menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.
 
“Debby amat mencintai Theo,” bisiknya.

Theo mengusap-usap bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa serta buih-buih berupa bola-bola kecil meleleh ke area atas dada serta punggung Debby. lantas ditatapnya wajah yang cantik itu. Wajah yang terlihat makin menarik pasal buih-buih sabun memenuhi lehernya yang jenjang. Disibaknya rambut gadis itu ke belakang. Busa serta bola-bola kecil ikut menempel di rambut gadis itu, setelah itu bola-bola itu meletus. Menawan. amat cantik serta mempesona, bisik hati Theo.
 
Mungkinkah saya jatuh cinta buat yang kedua kalinya?, tanya Theo dalam hati. Jatuh cinta pada seorang murid yang masih belia serta nakal? Mengapa? Mengapa?. apa pasal sensasi serta kemanjaan yang diciptakannya? Ah,. gumam Theo bersetara dengan menarik nafas panjang.
 
Lalu dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Ia tidak dapat memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Tingkah laku Debby yang lembut serta kadang-kadang liar sudah melumpuhkan nalarnya. Ia tidak dapat beranalogi ketika luapan birahi membuang tubuhnya.
 
“Theo juga amat mencintai Debby. lebih awal tidak pernah Theo rasakan nikmatnya terbakar birahi layaknya saat ini”. ujar Theo.

Bola mata mereka saling melihat seolah ingin menjenguk isi hati masing-masing. lantas Theo menarik badan gadis itu supaya lebih erat menempel ke badannya. Disabuninya punggung gadis itu dengan kedua telapak tangannya. bersetara dengan mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu 
Sejenak, ia menahan nafas ketika meremas bongkah pantat yang masih kenyal itu. pasal gadis itu duduk di atas pahanya, bongkah pantat itu berasa lebih kenyal alih alih kebiasaannya. Batang kemaluan Theo makin keras ketika bersentuhan dengan vagina sempit gadis itu.
 
Ia bisa mengalami kelembutan bibir luar vagina gadis itu ketika bergesekan dengan area bawah batang kemaluannya. serta dengan usapan lembut, telapak tangannya terus menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia bisa mengalami lubang dubur Debby di jari tengahnya. Diusap-usapnya sebagian kali hingga ujung jarinya mengalami kehalusan lipatan daging antara dubur serta vagina.


 
“Theoo,. Theo nakal!” desah Debby bersetara dengan menggeliat mengangkat pinggulnya 
Walau tengkuknya basah, Debby merasa bulu roma di tengkuknya meremang dampak enak serta geli yang mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu mengakibatkan telapak tangan Theo makin bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Theo berulang kali ketika mengalami ujung jari Theo menyentuh area bawah bibir vaginanya.

Tak lama kemudian, telapak tangan itu makin jauh menyusur hingga akhirnya ia mengalami lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Debby berulang kali mengecup leher Theo. Kecupan panas serta liar sebagai ungkapan luapan birahi yang mendera badannya. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. Ia bisa mengalami lendir birahi yang makin banyak bermuara di vaginanya 
Karena vaginanya terendam dalam air, usapan-usapan di dinding serta bibir dalam vaginanya berasa menjadi kesat. tiap kali mengusap, lendir di vaginanya langsung larut ke dalam air. Ujung jari itu menjadi berasa lebih kasar alih alih biasanya.

Membakar birahi buat mengalirkan kadar kenikmatan yang lebih tinggi alih alih kebiasaannya. Kenikmatannya hampir sebanding dengan liarnya lidah Theo yang menari-nari di antara lipatan bibir vaginanya ketika mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia terpaksa menahan nafas buat mengontrol kenikmatan yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

“Aarrgghh. Sstt. Sstt”. rintihnya berulang kali

Lalu ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tidak ingin mencapai orgasme cuma pasal usapan-usapan jari yang berasa kesat di lubang vagina sempit nya. tetapi ketika berdiri, kedua lututnya berasa goyah. Rasa enak di vaginanya sudah bikin pribadinya seolah sedang melayang-layang. Lututnya seolah kehilangan sendi.
 
Dengan laju Theo pun bangkit berdiri. Tangannya dengan cepat membalikkan badan gadis itu. Ia tidak ingin gadis belia yang dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. lantas dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.
 
Dan diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong serta menggumpal di antara jari jempol serta telunjuknya. serta ketika buih-buih itu terbentur terhadap lekukan bawah buah dada gadis itu, ia meremasnya dengan lembut.
 
Kedua buah dada yang kenyal itu berasa licin serta amat halus. Telapak tangannya terus bergerak ke atas. Ia sengaja membuka jari jempol serta telunjuknya supaya puting buah dada yang masih kecil itu terjepit di jarinya. Sejenak, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri serta kanan diremasnya berserentakan. Dilepas. Diremas kembali. lantas telapak tangannya mengusap makin ke atas serta berhenti di leher jenjang gadis belia itu.

“Theo, aargh,. lama sangat menyabuninya, aarrgghh”. rintih Debby bersetara dengan menggeliatkan pinggulnya.
 
Ia mengalami batang kemaluan Theo makin keras serta besar. Perihal itu bisa ia rasakan pasal batang kemaluan itu makin dalam terselip di antara lipatan bongkah pantatnya. lantas ia mendongakkan kepala bersetara dengan menoleh ke belakang.

Diangkatnya tangan kanannya buat menarik leher lelaki itu, lantas diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur serta bergerak-gerak liar buat memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya meluncur ke bawah, lantas meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.
 
Theo menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Debby. Sesaat ia mengusap-usap bulu-bulu ikal di area atas vagina gadis itu. Menikmati bulu-bulu yang masih pendek serta halus itu di ujung jari-jarinya. lantas telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina sempit itu berulang kali. Vagina yang baru kira-kira 7 pukul yang lantas selaput perawannya dipasrahkan buat dilewati oleh cendawan batang kemaluannya.

Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang kali. Telapak tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun bikin bibir vagina serta pangkal paha itu menjadi amat licin. Klitoris itu seolah bergerak menggeliat-geliat ketika ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang makin keras serta licin pasal lendir serta buih-buih sabun.

“Aarrgghh!”. rintih Debby ketika mengalami batang kemaluan lelaki itu makin kuat menekan lipatan bongkah pantatnya.

Ia mengalami lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu pasti bercampur dengan busa sabun, pikirnya. lantas ia berjongkok supaya vaginanya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah di antara bibir vaginanya dengan metode mengusap-usapkan dua buah jarinya.

Ketika menengadah, ia menatap batang kemaluan Theo sudah Berposisi persis di hadapannya. Batang kemaluan itu sudah membengkak serta terlihat mengangguk-angguk. adanya setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis di area tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. lantas ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan antara cendawan serta batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar mencermati lekukan yang indah itu.
 
Setelah puas mengamati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. lantas diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya area ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ ketika ia melepaskan kecupannya. Setetes lendir yang menghiasi ujung cendawan itu berpindah ke area dalam celah kedua bibirnya. Sejenak, matanya terlihat setengah terpejam ketika ujung lidah serta kedua bibirnya mencicipi lendir itu.
 
Tubuh Theo bergetar menahan enak ketika ia menatap lidah serta bibir Debby bergerak-gerak mencicipi lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya menjadi makin keras. Berdiri tegak! Ia meraih bahu gadis itu pasal tidak sanggup lagi mengontrol tekanan darah yang memenuhi urat-urat di batang kemaluannya.
 
Setelah berdiri, Debby mengalami telapak tangan Theo mengangkat paha kirinya. bersetara dengan mencium bibirnya, telapak tangan itu tetap menahan area belakang pahanya hingga akhirnya ia terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Ia masih berupaya memanage keseimbangan badannya ketika Theo menyelipkan cendawan kemaluannya ke celah di antara bibir vagina sempit nya. pasal badannya masih belum seimbang, cendawan itu terlepas kembali.
 
Theo agak menekuk kedua lututnya ketika berupaya menyelipkan kembali cendawan kemaluannya. Ia telah amat ingin mengalami kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tidak teratur. Dengan terburu-buru, ia memaksa pinggulnya.
 
“Argh, aarrgghh,. Theo!” rintih Debby “Masih sakit?” tanya Theo “Sakit dikit”. jawab Debby.
 
Theo menarik batang kemaluannya perlahan-lahan, setelah itu mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. bersetara dengan mendorong, ia melihat vagina sempit gadis itu. Pandangannya nanar seolah adanya kabut yang menutupi bola matanya ketika ia menatap bibir luar vagina gadis itu ikut terdorong bersama batang kemaluannya. Ia masih melihat terpesona ketika perlahan-lahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah serta seolah sengaja memperlihatkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!

“Masih sakit, Sayang?”
“Hmm!”
“Sakit?”
“Enaak,. Theo!”

Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu bersetara dengan menghentakkan pinggulnya. Dengan cepat, batang kemaluannya menghunjam. Ia menghentikan hentakan pinggulnya serta berdiri kejang sehabis mengalami mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.
 
Lalu ditatapnya raut wajah murid yang dicintainya itu dan merupakan juga dikaguminya! disamping cantik serta serta seksi, muridnya itu pun tidak pernah menanyakan atau membantah ketika ia menghunjamkan kemaluannya bersetara dengan berdiri. Murid yang patuh dan merupakan juga memiliki ide-ide liar yang sensasional dalam bercinta.

Mungkin muridku ini jelas jelas dikaruniai bakat bercinta, kata Theo dalam hati. Bakat buat menaklukkan lelaki! Alangkah beruntungnya saya menjadi gurunya! Perlahan-lahan Theo menarik batang kemaluannya. Sebelah tangannya meremas bongkah pantat gadis itu serta yang sebelah lagi meremas dada.

“Aarrgghh!”. rintih Debby ketika mengalami batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.

Ia terpaksa berjinjit pasal batang kemaluan itu berasa seolah membelah vaginanya. Kedua tangannya dengan erat merangkul leher Theo. Ia ingin menggantung di leher lelaki itu. Lututnya berasa lemas menahan kenikmatan yang menjalari sekujur badannya. Panasnya birahi bikin pori-pori di sekujur badannya menjadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yang masih tersisa di sebagian area tubuhnya.
 
Semakin kerap ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, makin banyak pula keringat merembes di sekujur badannya. Hingga akhirnya keringat itu terlihat mengkristal di kulitnya! Nafas Debby sebagian kali terhenti ketika Theo menarik serta menghunjamkan batang kemaluannya.
 
Menarik serta menghunjam dengan laju hingga terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu tiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Theo. serta tiap kali mendengar suara ‘cepak’ itu, darahnya seolah berasa berdesir hingga ke ubun-ubun 

“Aarrgghh,. aarrgghh,. Theoo!”

“Theoo,. Debby pipiis!” 

Rintihan itu bikin Theo makin laju menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Ia berupaya menahan nafas buat mengontrol tekanan air mani yang ingin menyemprot dari lubang batang kemaluannya.
 
Tapi orgasme gadis belia yang amat dicintainya itu nyatanya bikin ia tidak dapat lagi menahan tekanan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Menghisap air mani yang masih tertahan di batang kemaluannya. bikin ia tidak berdaya buat mengontrol desakan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya 
“Aarrgghh!. Aarrgghh!. Debby, aarrgghh!”. raung Theo bersetara dengan menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.
 
“Theoo,. sstt, sstt”. desis Debby berulangkali ketika mengalami air mani lelaki yang amat dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.
 
‘Tembakan’ yang pertama berasa panas serta menggetarkan hingga bikin badannya berdiri kejang serta punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ kedua serta ketiga bikin ia makin berjinjit setengah tergantung di leher Theo.

“Aarrgghh,. Debby! Argh,. enaknya!” rintih Theo di telinga murid yang amat disayanginya itu 

“Theoo,. sstt,. sstt!”. desis Debby pula berulangkali sesaat sehabis lepas dari puncak orgasmenya!

Kedua telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masih bisa mengalami kedutan-kedutan di bongkah pantat itu ketika gadis itu mencapai puncak orgasmenya. serta dengan energi yang masih tersisa di tubuhnya,

di tarik bongkah pantat yang kenyal itu supaya mereka tidak terjatuh. Ia tidak ingin gadis itu terjatuh pasal ia masih ingin batang kemaluannya tetap terbenam dalam kelembutan vagina sempit itu. Vagina yang amat dikaguminya, muda, segar, serta masih berwarna pink!

“Puas, Sayang?” bisik Theo bersetara dengan mengusap-usap punggung Debby “Puas banget!”
“Theo amat menyayangi Debby” “Debby juga amat sayang terhadap Theo,” kata Debby bersetara dengan mencium bibir Theo..
 
Mereka masih terus berciuman dengan intim hingga batang kemaluan Theo mengkerut serta terlepas dari vagina sempit milik Debby.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to " Cerita Sex Siswi SMA memiliki Memek montok "

Posting Komentar