Tembakdalam69
Mingguqq Mingguqq 126domino M88Domino Ceritabokep88

Cerita Dewasa Pembantuku Masih Perawan serta Cantik

Tembakdalam69.blogspot.com, Cerita Sex - Cerita Dewasa Pembantuku Masih Perawan serta Cantik. Kisah ini bisa jadi dapat dikatakan biasa saja, yakni mengenai pembantu rumah tangga (pembantu rumah tangga) yg diperkosa juragannya. jelas jelas tidak adanya yg istimewa kalo hanya kejadian serupa dengan itu, tapi yg bikin cerita ini unik ialah pasal aqu tidak cuma diperkosa juraganku sekali. Tetapi, tiap kali ganti juragan hingga tiga kali aqu senantiasa merasakan perkosaan. Baik itu perkosaan kasar ataupun halus. Aqu akan menceritakan kisahku itu tiap juragan dalam satu cerita.

Begini kisahku dgn juragan pertama yg kubaca lowongannya di koran. Dia menelusuri pembantu rumah tangga buat mengurus rumah kontrakannya pasal ia sibuk bekerja. Aqu wajib membersihkan rumah, memasak, mencuci, belanja dll, pokoknya semua job rumah tangga. Untungnya aqu menguasai semuanya sehingga tidak menyulitkan. terlebih jika gajinya lumayan besar plus aqu bebas makan, minum dan berobat kalo sakit.

Cerita Dewasa Pembantuku Masih Perawan serta Cantik
Cerita Dewasa Pembantuku Masih Perawan serta Cantik


Manajer sekitar 35 tahunan itu bernama Den Sintho, asal Medan serta sedang ditugasi di kotaqu membangun suatu pabrik. bisa jadi sekitar 2 tahun baru proyek itu selesai serta sepanjang itu ia memperoleh fasilitas rumah kontrakan. Ia sendirian. Istri serta anaknya tidak diangkut dan pasal taqut menginterupsi sekolahnya kalo berpindah-pindah.

Sebagai perempuan Jawa berumur 25 tahun mula-mula aqu agak taqut melawan kekasaran orang etnis itu, tapi sehabis sebagian minggu aqupun habit dgn logat kerasnya. Pertama dulu jelas jelas kukira ia marah, tapi kini aqu tahu jikalau kalo ia bersuara keras jelas jelas telah pembawaan. terkadang ia bekerja sampai malam. sementara kebiasaanku tiap petang ialah menunggunya sehabis menyiapkan makan malam. bersetara dengan menunggu, aqu nonton TV di ruang tengah, bersetara dengan duduk di hamparan permadani lebar di situ. Begitu suara mobilnya terdengar, aqu bergegas membuka pintu pagar serta garasi serta menutupnya lagi sehabis ia masuk.

“Tolong siapkan air panas, Yem,” suruhnya suatu petang, “Aqu kurang nikmat badan”. Aqupun bergegas menjerang air serta menyiapkan bak kecil di kamar mandi di kamarnya. Kulihat ia menjatuhkan diri di kasurnya dengan tidak melepas sepatunya. sehabis mengisi bak air dgn air sekedar aqu berbalik keluar. tetapi menatap Den Sinthoiregar masih tiduran dengan tidak melepas sepatu, aqupun berinisiatif.

Baca Juga : Cerita Mesum Sebut Saja Namaku Vania Putri

Baca Juga : Cerita Ngentot Teman kuliahku dipaksa ML

“Sepatunya dilepas ya, pak,” kataqu bersetara dengan menjangkau sepatunya

“Heeh,” sahutnya mengiyakan. Kulepas sepatu serta kaos kakinya lantas kuletakkan di bawah ranjang

“Tubuh bapak panas sekali ya?” tanyaqu pasal mengalami hawa panas keluar dari badannya. “Bapak masuk angin, mau aku keroki?” tawarku sebagaimana aqu kerap laqukan di dalam keluargaqu jika adanya yg masuk angin

“Keroki bagaimana, Yem?” Baru kuingat jikalau ia bukan orang Jawa serta tidak tahu apakah itu kerokan. tersebutkan sebisa bisa jadi kujelaskan

“Coba saja, tetapi kalo sakit aqu tidak mau,” katanya. Aqu menyiapkan peralatan lantas menuangkan air panas ke bak mandi

“Sekarang bapak cuci muka saja dgn air hangat, tidak usah mandi,” saranku. serta ia rujukan oleh. Kusiapkan handuk serta pakaiannya. sedangkan ia di kamar mandi aqu menata kasurnya buat kerokan. tidak lama ia keluar kamar mandi dengan tidak baju serta cuma membalutkan handuknya di area bawah. Aqu agak jengah. bersetara dengan membaringkan diri di ranjang ia menyuruhku, “Tolong kau ambil handuk kecil lantas basahi serta seka badanku yg berkeringat ini”. Aqu rujukan oleh. Kuambil washlap lantas kucelup ke sisa air hangat di kamar mandi, setelah itu layaknya memandikan bayi dadanya yg berbulu lebat kuseka, diantaranya ketiak serta punggungnya sekalian

“Bapak mau makan dulu?” tanyaqu

“Tak usahlah. Kepala pusing gini mana adanya nafsu makan?” jawabnya dgn logat daerah, “Cepat kerokin aja, lantas aqu mau tidur”
Maka ia kusuruh tengkurap lantas mulai kuborehi punggungnya dgn minyak kelapa campur minyak kayu putih. Dgn waspada kukerok dgn uang logam lima puluhan yg halus. Punggung itu berasa keras. Aqu berupaya supaya ia tidak merasa sakit. sejenak saja warna merah telah menggarisi punggungnya. Dua garis merah di tengah serta lainnya di sisi kanan

“Kalo sulit dari samping, kau naik sajalah ke atas ranjang, Yem,” katanya mengenali posisiku mengerokku kurang enak. Ia lantas menggeser ke tengah ranjang

“Maaf, pak,” aqupun memberanikan diri naik ke ranjang, bersedeku di samping kanannya lantas berpindah ke kirinya sehabis area kanan selesai

“Sekarang dadanya, pak,” kataqu. lantas ia berguling membalik, entah sengaja entah tidak handuk yg membalut pahanya nyatanya telah kendor serta ketika ia membalik handuk itu terlepas, kontan nampaklah penisnya yg cukup besar. Aqu jadi tergagap malu

“Ups, maaf Yem,” katanya bersetara dengan membetulkan handuk menutupi kemaluannya itu. secukupnya ditutupkan saja, tidak diikat ke belakang. beberapa pahanya yg berbulu nampak kekar

“Eh, kamu belum pernah lihat barangnya laki-laki, Yem?”

“Bbbbelum,. pak,” jawabku. sepanjang ini aqu baru menatap memiliki adikku yg masih SD

“Nanti kalo telah kawin kamu pasti terbiasalah he he he”. guraunya. Aqu tersipu malu bersetara dengan melanjutkan kerokanku di dadanya. Bulu-bulu dada yg tersentuh tanganku membuatku agak kikuk. terlebih jika sekilas nampak Den Sintho justru melihat wajahku

“Biasanya orang desa seusia kau telah kawinlah. Kenapa kau belum?”

“Saya pingin kerja dulu, pak”
“Kau tidak ingin kawin?”

“Ingin sih pak, tetapi nanti saja”

“Kawin itu nikmat kali, Yem, ha ha ha. tidak mau coba? Ha ha ha”. Wajahku pasti merah panas

“Sudah selesai, pak,” kataqu menangani kerokan terakhir di dadanya

“Sabar dululah, Yem. Jangan buru-buru. Kerokanmu nikmat kali. Tolong kau ambil minyak gosok di mejaqu itu lantas gosokin dadaqu biar hangat,” pintanya. Aqu rujukan oleh. Kuambil minyak gosok di meja lantas kembali naik ke ranjang memborehi dadanya

“Perutnya juga, Yem,” pintanya lagi bersetara dengan sedikit memerosotkan handuk di area perutnya. Pelan kuborehkan minyak ke perutnya yg agak buncit itu. Handuknya nampak bergerak-gerak oleh benda di bawahnya, serta dari sela-selanya kulihat rambut-rambut hitam. Aqu tidak berani membaygkan benda di bawah handuk itu. tapi baygan itu dengan cepat jadi kenyataan ketika tangan Den Sintho menangkap tanganku bersetara dengan berbisik, “Terus gosok sampai bawah, Yem,” serta menggeserkan tanganku terus ke bawah sampai handuknya ikut terdorong ke bawah. Nampaklah rambut-rambut hitam lebat itu, lantas. tanganku dipaksa berhenti ketika mencapai zakarnya yg menegang.

“Jangan, pak,” tolakku halus.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to " Cerita Dewasa Pembantuku Masih Perawan serta Cantik "

Posting Komentar